Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Lama tidak mengisi blog ini, padahal dulu niatnya sengaja buat blog ini untuk share photo-photo saat hunting dan niatannya jadi lebih profesional, apa daya dikampung kami di Tembagapura ini bisa ber-internetan ria dengan segala kemudahannya seperti Whatsapp, Facebookan dan sekedar browsing udah syukur Alhamdulillah, tapi kalau harus upload photo-photo yang ber kapasitas besar untuk di share itu jadi masalah besar, anyway, dapat browsing internet dan sekarang blogging bisa offline, jadi ketik dan formatnya sekarang, publishnya nanti ketika dapat internet kencang (katrok, baru kepikiran sekarang). InsyaAllah nanti di blog ini tetap ada photo-photonya, jadi niatan bikin blog ini tetap tercapai.
Kembali ke judul, Karena banyaknya teman-teman dan handai taulan yang meminta detil perjalanan umroh saya, maka dengan maksud dan tujuan share pengalaman dan tanpa ada riya (mudah-mudahan Allah menjaga tulisan ini dari niat yang melenceng) serta mudah-mudahan dapat menambah semangat pembaca yang ingin menjalankan umroh, maka di launching lah tulisan ini, mudah-mudahan mendapat manfaat dan silakan komentar langsung jika ada pertanyaan, kritik dan saran.
Alhamdulillah atas izin Allah SWT, saya berdua dengan istri mendapat undangan untuk mengunjungi Baitullah, tempat yang paling di idam-idamkan kaum Mu'minin diseluruh dunia untuk didatangi, tempat yang paling indah dan paling nyaman dalam beribadah, tempat dimana Al Qur'an diturunkan, tempat Rasulullah Salallahu Wa A'laihi Wa Sallam di perintahkan untuk menyebarkan Agama Allah, Islam, beserta sejarah-sejarah yang Masya Allah jika diresapi maka betapa tak berdaya dan kotornya diri ini dibandingkan dengan orang-orang terdahulu yang sangat semangat sekali dalam menyi'arkan Islam.
Saya berdua dan Istri berkesempatan mengunjungi Madina dan Mekah dengan metode yang mungkin jarang sekali orang lakukan, bahkan cenderung extreme, bagaimana bisa? Nanti di sesi berikutnya Insya Allah akan saya ceritakan bagian Extremenya. Metodenya sih diminati kaum anak muda yang darahnya (katanya) masih kental, jadi mendapati resiko sepanjang perjalanan bukanlah rintangan yang berarti, yang sering disebut Backpacker. Sebenarnya dalam umroh kali ini tidak murni backpackeran, makanya dijudul saya tulis mandiri, karena beberapa item seperti visa dan hotel dibantu oleh pihak travel, sedangkan masalah jumlah hari disana, ibadah yang dilakukan serta ziarah kemana saja kami lakukan secara mandiri. Oh iya ini adalah pengalaman umroh pertama kali dan kami lakukan secara mandiri.
Kami memang kemana-mana bawa backpack, beda dengan jamaah umroh lain yang pakai koper (yang samaan karena dari travel), seragam, slayer dll. Saya bawaannya carrier 60L (fully loaded) dan Ransel 34L yang tak gendong kemana-mana, sedangkan Istri? Beliau tak perlu susah-susah karena hanya membawa ransel 20L yang isinya buku, Qur'an dan peralatan sholat :)
Perjalanan kami selama 9 hari akan diceritakan per part agar pembaca bisa lebih terstruktur dalam membacanya dan juga saya yang menulis di kampung ini pun diuntungkan karena selain internet yang lambat, sayanya ga capek harus nulis semuanya lalu kemudian di publish atau singkatnya cerita ini dicicil, karena kudu buka catatan-catatan kecil selama disana dan obrak abrik photo-photo agar menarik. Pantengin terus yah.
Wassalam
Part 4 5 6 7 belum ada ya?
ReplyDeleteSilakan mba, udah ada lanjutannya, maaf lama menunggu..
DeleteAlhamdulillah :)
ReplyDeleteSemoga suatu hari nanti bisa umroh dan haji. Aamiin
ReplyDeleteIt is the kind of information I have been trying to find. Thank you for writing this information. It has proved utmost beneficial for me. dewa poker
ReplyDelete